Mario no Hibi

Tuesday, June 30, 2009

It's been three years...

Since October 2006.

Since then I've generally stopped writing in Bahasa Indonesia. Now if my fingers are on the keyboard, immediately I think in English, and I also prefer to communicate in English.

Looking back, I wished I had stayed in Australia. But previous posts would show that I felt I didn't fit in there. Well I don't really fit in here in Indonesia either :).

Anyway, I successfully completed my thesis and received Second Class (Upper) Honours degree. I taught in an international (i.e. using Cambridge syllabus) school and I enjoyed it. I've written many articles for The Jakarta Post, and I've reunited with some friends through CHOICE.

2008, however, was a lost year. I did traveling and doing several things I hadn't done before - but it was an overlong hiatus. It keeps going until this first half of 2009 :). Well, it was fun.

And on hindsight, I might have not lost too much.

Labels: , ,

Thursday, October 12, 2006

Setelah first draft selesai

Listening to: Bump of Chicken - Guild
Ei,
Ini masih di rumah William, hari terakhir. Abis ini gua virtually kesepian sampe tesis gua selesai. Maksud gua kesepian dalam ada temen ngobrol yg bisa ngobrolin apa aja.

Emang berapa hari terakhir sama dia bener berkesan. Apalagi Selasa, waktu ke Monash buat dia kuliah sementara gua printing draft tesis. Naik kereta, perjalanan jauh, ngobrol dan saling diem di musim semi yg udah panas...gua membayangkan seperti di Jepang. Yang jelas ga ada di Indonesia. Malemnya begadang, ngobrolin soal semua bekas gebetan kita.

Sekali lagi, berapa hari terakhir ini gua bener2 terbelah tentang Jakarta atau Singapore. Gampang pikir negatifnya. Jakarta dimana mobility gua bener terbatas, bener2 polusi dan kejahatan tinggi. Singapur yg nyolot, ga punya hati dan fake. Anyway, jelas ya, kakak dan temen udah bilang, Bandung terlalu kecil buat Bachelor of Arts (Honours) yang mau jadi spesialis Int Relations Asia Timur.

Kalo positif ttg Jakarta...gimanapun gua orang Indonesia, it's my homeland, my nation. Jokes gua jokes Indonesia abis. Ke Singapore gua harus ada kerja, ada visa, gua ke rumah orang. Positif ttg Singapore, gua bisa pake public transport, kalo nyetir gua ga usah takut anak jalanan atau penjahat. KL itu setengah Jakarta setengah Singapore, good points dan bad pointsnya.

Gua sekarang bener2 irritated kalo di deket gua ada anak2 Indonesia. Selalu ngumpul harus rame2, harus ketawa2 tolol dan ngomong soal hal2 yg superficial (basa basi). Gua tau kalo ke Singapur, kemungkinan besar orang Indonesia yg gua temuin gitu lagi. Di Jakarta ada jutaan jenis orang, termasuk orang2 yg gua seneng ajak ngobrol...supir travel, pegawai kantor, kasir...funny, gua pikir di Singapur yg aman dan ekonominya lebih merata akan lebih sulit ngobrol sama orang ketimbang di Jakarta yg kejahatan tinggi (karena kemiskinan dan pengangguran) dan terkotak2 etnis dan ekonominya.

Kayaknya bener2 cara pandang hidup gua udah Western...tapi bukan berarti gua seneng di Ostrali. Ada values, ada juga culture. Culture Ostrali gua ga cocok. Entah kalo Amerika atau Inggris. Sementara gua hanya pengen di Asia timur, belum di negara bule.

Indonesia masih bener2 comfort zone gua, comfort zone yg gua mau bikin dalem (belum tentu langsung bikin lebih lebar). On the other hand, Singapur tetep menggoda, sebagai kota yang udah setengah memenuhi aspirasi gua soal keamanan dan kebersihan.

Dalam melangkah saat ini, don't worry, gua ga akan dibingungin. Saat ini gua di Melbourne yg akan gua tinggalkan. Dunia lebih luas daripada Bandung dan Melbourne. Dosen2 encourage gua kemanapun di dunia..kamu mati2an kuliah sampe Honours di Australia buat itu. William bilang karena fighting spirit gua dia jadi juga mau dapet nilai bagus biar ditawar Honours.

Gua masih kepikir in short future gua nemu gebetan kapan lagi, orang apa, dimana...lucunya selalu hal itu yg mengingatkan gua dunia begitu luas.

Friday, October 06, 2006

Susilo Bambang Yudhoyono

Listening to: m-flo loves Chemistry - Astrosexy

Gua baru liat berita di tv sini (dari BBC) tentang keadaan daerah lumpur panas di Jawa Timur sekarang.

Waktu pagi gua udah mau nulis ini sih. Gua inget dulu 2003 sama Dimas ngeliat pidatonya SBY, waktu itu Menko Polkam, di Melbourne Uni. Gua sama Dimas bener2 kagum...S3 (dibanding Suharto atau Megawati), iyah pendidikan militer Amerikanya, terus jawabannya ke pertanyaan2 soal Aceh, Papua, peran militer, hubungan Australia-Indonesia dsb.

Waktu dia ngecalonin diri jadi presiden, keluarga gua pikir Don Kizot...partainya kecil. Gua bener percaya, gua pikir ya siapa lagi? Mega? Gua benci ofensif Acehnya. Dimas udah liat rakusnya Taufik Kemas di Hyatt Melbourne. Hamzah Haz? Amien Rais? Gua sebut Amien Rais 'Sangkuni'.

Terus yah dengan yah, happynya, masuk SBY ke 5 besar presiden Indonesia. Terus ada surat kaleng ke milis PPIA La Trobe...pilih Mega karena dia yg peduli Cina dan Kristen. Gua tau lu yg ngirim itu, William Tan :). Gua tentang abis2an surat itu, bersama Ferrie dan Tito. Gua sangat2 yakin, egois kalo pemilu ini hanya buat Cina dan Kristen. Dan gua ga inget di kampanyenya Mega dia omong tentang RUU Kewarganegaraan atau penghapusan SBKRI. Jujur aja, Oktober 2004 gua di hati berpikir Mega akan menang. Saat terakhir gua ragu coblos siapa. Tetep gua coblos SBY, gua pikir kalo kalah pun ada tambahan satu suara.

Dan SBY menang di KJRI Melbourne, setelah April-Juni PDIP dan Mega menang. Yah itu 2004.

Dan Fadly terus terang lebih ngerti tentang politik Indonesia waktu dia keberatan SBY menang dari partai minoritas. Bener, sekarang gua benci dengan ngaconya Golkar. Gua hargai, Aceh udah damai, hal yg masih ancur2an kalo presidennya Mega. Tapi terus terang...gua kepikir..kalo presiden Mega dan mayoritas MPR itu PDI-P...gimana tingkat kemiskinan di taun 2006? Apa Amrozi udah modar? Apa piece of sh*t yang namanya RUU APP ga pernah kedengeran? Apakah Bakrie ga sempet ngaco buat menggenangi Jawa Timur dengan lumpur panas?

Gua bener2 kesel kenapa SBY lemah gini...kenapa dia ga bilang STFU ke Golkarnya Jusuf Kalla. Waktu JK ketemu Dick Cheney gua mikir 'ah, Presiden Indonesia ketemu Presiden AS'. Yah, gua mikir apa perlu jutaan pegawai negeri yang korupsi dibantai...nanti proses pembantaian ini dikorupsi lagi...apa sih enaknya korupsi, really?

Terus terang Pemilu 2009 gua pikir gua pilih PDIP. Yah, partai preman itu. SBY punya potensi besar, cuma dia memilih untuk takut ke Golkar. Too bad. Ga, gua ga akan abstain. Gua pikir golput itu bukan cuma pointless tapi juga egois.

PS: Ya, gua tau Marie Pangestu itu juga dari Golkar. Dan ya, gua suka Pangestu dan gua pikir Kwik Kian Gie is yucky.

Saturday, September 09, 2006

Gadis Arivia dan Politik "Pajangan"

Aktivitas Gadis yang mengantarkannya meraih Tasrif Award dari Aliansi Jurnalis Independen adalah upayanya yang getol membuat iklan Aliansi Mawar Putih, sebuah aliansi masyarakat sipil yang prihatin dengan keberagaman, kesetaraan, dan keadilan yang mulai terinjak-injak. Gadis pun terkejut, ternyata ribuan orang sangat peduli.

Gadis belajar model penggalangan seperti ini dari Jepang. Organisasi perempuan dan organisasi kemasyarakatan di Jepang menolak kehadiran basis militer di Okinawa. Mereka mengajak warga Jepang memasang iklan yang menolak kehadiran basis militer itu. Publik Jepang sudah jenuh karena bertahun-tahun tentara di basis militer kerap memerkosa penduduk di sana. "Saya terkesan, mereka bisa pasang iklan berlembar-lembar di beberapa koran. Ribuan orang menolak kehadiran basis militer itu," ujar Gadis.

Mengaku tertarik jender justru berangkat dari dunia akademis. Gadis yang mulai mengajar di Departemen Filsafat Universitas Indonesia merasa beruntung mengenal Prof Dr Tuti Herati Nurhadi, dosen pembimbing yang memintanya meneruskan mengajar mata kuliah pilihan paradigma studi wanita. Pada saat itu mahasiswa yang mengambil mata kuliah tersebut baru tiga orang. Belum banyak yang tahu tentang feminisme, Gadis pun masih meraba-raba. Namun, berkat bimbingan Prof Tuti dan ia pun dikirim belajar, Gadis makin tertarik dan memperdalam studi feminisme ini.

"Lagi pula, partai politik bagi negara yang baru berdemokrasi masih sebatas mengunggulkan kepentingan kekuasaan dan tidak melihat kepentingan yang lebih besar. Tidak heran kalau kita menyaksikan sosok-sosok politikus yang membuat muak rakyat. Para politikus kita tak mampu keluar dari kekuasaan, tidak mampu berpikir lebih global, lebih luas. Akhirnya kita kecewa. Ini membuat rakyat cenderung tak percaya dengan politikus yang tak pernah menepati janji-janjinya."

"Kalau kita mengembangkan etika politik yang bersih dan tidak korup, etika politik yang benar-benar menghargai individu, menghargai nilai-nilai kebebasan, keadilan, dan keberagaman, saya yakin bukan hanya kelompok perempuan yang akan maju, tetapi juga kelompok minoritas."

Lalu kenapa banyak partai politik tidak berkembang ke sana?

"Karena politik etikanya tidak ada. Ketika partai politik melakukan korupsi, dia bukan hanya korupsi materi, tetapi korupsi pemikiran. Dia menjadi mandek dalam berpikir kritis. Begitu kita mengambil uang yang bukan hak kita, bukan hanya kerugian uangnya itu dampaknya, tetapi juga pada jiwa dan pemikiran kita. Seluruh tubuh menjadi sakit."

Friday, September 08, 2006

The Adams - Konservatif

Untuk tahun depan.

Siang
Saksikan engkau terduduk sendiri
Dengan kostummu yang berkilau
Dan angin sedang kencang-kencang berhembus
di Jakarta

Dan
Aku berada di teras rumahmu
Saat air engkau suguhkan
Dan kita bicara tentang apa saja

Siang
Lambat laun telah menjadi malam
Dan kini telah gelas ketiga
Jam 9 malam aku pulang

Whiteshoes and the Couples Company - Senandung Maaf

Untuk diri sendiri.


Senandungkan lagu ini
Atas rindu di hati
Berlutut di lantai bumi
Bersedih menyepi

Toreh kisah senandung hati
Maafkan Tuan...aku berjanji

Tak mau menuai murka
Untukmu oh...kawan
Berbisik di dalam hati
Ku mohon maafkan

Berbagi peluh, menuju cita
Daku membasuh keringat duka

Merpati di atas dahan
Menyusun sarangnya
Kukembalikan hatimu
Seperti semula

Menghapus lagu, langit jingga
Meniti lagu, menyemat suka

Gelombang nestapa...
Gelombang nestapa...
Gelombang nestapa, kuharap sirna.

Sunday, August 20, 2006

Gua pengen...

Gua pengen bisa...
1. Naik sepeda
2. Berbahasa Jepang
3. Sukses ngajak dating
4. Sukses dating
5. Publikasiin cerpen
6. Rutin beresin rumah
7. Nyukur kumis dan jenggot dengan silet
8. Main gitar atau piano
9. Punya website mp3 rotation
10. Juggling bola sepak

Listening to: Bump of Chicken - 天体観測

Saturday, July 29, 2006

Lonely in Gorgeous

Listening to: Tommy february6 - Lonely in Gorgeous

Hari ini gua kesepian dan tanpa disangka hari ini gua bener happy.

Tadi malem gua chat sama Anissa sampe jam 2, gua off karena gua janji off setelah lagu yg dia pasang selesai. Paginya ya rasa kesepian banget, dia weekend ini ga OL (nginep di rumah temennya), ga ada temen deh.

Well, gua siang2 keluar, emang roti tawar abis. Gua makan satu pack sushi aja, beli roti, beli fillet KFC, pulang. Sebetulnya gua juga enjoy...hari itu ga biasanya, bener2 Asia dimana2, couplenya juga Asia-Asia semua. Emang ada berapa yg ce Asia co bule (emang jarang ya co Asia ce bule) tapi bener2 gua inget taun2 lalu, saat gua main sama temen2 Indonesia atau Singapore semua.

Pulangnya gua mulai ngeset Liga Eropa gua di Winning Eleven 9. Yah dengan transfer list sekarang, yang tiap hari bisa berubah. MU lemah banget, striker utamanya diitung Smith (lebih kuat daripada Saha), biarpun wingernya Rooney dan Ronaldo ya kuat banget. Madrid tetep Ronaldo-Raul. Di Chelsea Shevchenko jadi wing pengganti Duff. Jadi gua kemaren nemu website yg ngerankingin semua klub Eropa sesuai itung2an performancenya, itungan 2005-2006 buat WE9 ini. WE10 belum ada di Ostrali, nanti gua pake itungan 2007. Yah, game yg belum selesai2 karena gua rombak dan bongkar terus. Gua mainin seolah di Eropa itu hanya ada satu liga, ini divisi utamanya.

Anyway, siang itu gua chat sama Marsella, juga sama Phara. Terus sama Emiko, ce Cina Malaysia yg ngaku2 Jepang. Kali dari nama Inggrisnya Emily. Dia online sambil kerja, jadi sales executive toko furniture di KL, yah tau lah toko di mall Asia gitu, buka sampe malem apalagi weekend. Waktu gua ke KL 1/2 10 malem mall masih gila penuhnya, jangan dibanding sama Ostrali.

Waktu ada SMS jam 8.30 gua udah feeling itu Anissa. Abisnya Dimas sama Will udah seharian ga bales SMS gua. Benar! Happy banget gua. Dia ngeluh kelamaan di rumah (dia nyebut dirinya homegirl, dari ledekan gua), ga enjoy di mall. Dia bilang baru tau kenapa co males nemenin ce ke mall, nemenin temennya belanja baju dalam 3 jam dapet sepotong. Gua bilang gua bersertifikat nemenin ce di mall. Yah terus dia muji2 gua, terus ketawa sama joke gua.

Udah deh abis itu gampang semua. Chat sama Mario Hertanto, sama Jessica soal laptop, ngafe dan popup di Windows bajakan, terus ya penutup sama greg.

Gua bener bersiin dapur, tapi belum nyetrika dan bersihin kamar mandi. Besok pagi deh, gua udah janji ke Anissa.

O ya, abis makan gua liat2 videonya Tommy february6 sama heavenly6. Dua2nya itu alter ego bekas vokalis alternative, Tomoko Kawase. february6 ce culun yg pemabokan, sok imut tapi jahat. heavenly6 itu ce plastic punk, ripoff Avril banget. Video2nya february6 itu ancur abis, WTFnya WTF. Yg judulnya Lonely in Gorgeous ini Greg, yg kata gua parodynya Sabotage (yang juga parodinya serial Starsky and Hutch).

Diana, Anissa, Marsella. Generasi baru temen ce gua pengganti Roma, Christina dan Elise. Peralihannya ya Jessica sama Anna.

Yang gua seneng, Anissa udah inisiatif SMS gua lagi.


Counters